Kamis, 20 September 2012


Kembang Desa
            Disebuah desa, tinggallah seorang gadis yang begitu cantik jelita dan mempesona. Gadis itu bernama Ani. Ia anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adik dia bernama Ina dan Ima. Ina dan Ima tidaklah secantik kakaknya itu. Ani adalah gadis yang cantik, manis, pintar, shalehah dan sangatlah berbakti kepada kedua orang tuanya, walaupun Ani cantik, manis, pintar Ani bukanlah anak yang sombong  karena Ani adalah anak yang shalehah. Maka dari itu Ani mendapat julukan “kembang desa” di desanya. Pada saat itu Ina dan Ima merasa iri melihat akan kecantikan, dan kepintaran kakaknya itu. Namun, sifat iri mereka tidak membuat mereka berbuat kasar pada kakaknya itu. Bahkan mereka menjadikan Ani sebagai kakak yang patut di contoh.
        Suatu hari, Ina dan Ima meminta masukan dari kakaknya itu agar mereka dapat bisa seperti kakaknya. Karena, mereka ingin juga mendapatkan julukan “kembang desa” seperti Ani. Bukan hanya ingin mendapat julukan itu, tapi yang paling penting mereka ingin dapat membuat orang tua mereka bangga akan apa prestasi yang mereka miliki. Mereka tidak terlalu ingin mendapatkan paras cantik seperti kakaknya, tapi mereka hanya ingin sepintar kakaknya. Maka dari itu Ina dan Ima meminta Ani untuk membimbing mereka dalam belajar. Ani merasa sangat bahagia dan bangga akan apa yang adik-adiknya minta. Ani begitu sangat bersedia untuk dapat membantu adik-adiknya itu untuk belajar. Dan bukan hanya pelajaran yang Ani berikan, cara merawat wajah dan tubuh dengan cara-cara tradisional pun ia beri tahukan kepada adik-adiknya. Adik-adiknya semakin merasa bahagia dan bangga memiliki kakak seperti Ani. Hingga akhirnya Ani dapat membantu adik-adiknya untuk memdapatkan prestasi di sekolah dan memiliki wajah dan tubuh yang tak kalah cantik dari Ani. (tapi, tetap cantik Ani)
        Di desa pun Ani semakin dipandang baik oleh masyarakat. Hingga akhirnya Ani diminta oleh Bapa RT untuk dapat memberikan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan tentang perempuan kepada para gadis di desa agar dapat merawat tubuhnya secantik Ani dan adik-adiknya. Ani sangat bahagia dengan permintaan Bapa RT tersebut,Ani tidak menolak permintaan Bapa RT namun Ani meminta ia memberitahukan cara merawat tubuh itu di bantu oleh adik-adiknya yaitu Ina dan Ima. Apabila Ina dan Ima tidak membantu Ani, Ani menolak permintaan Bapa RT tersebut. Karena Ani tidak ingin egois, dan Ani ingin mengajak adik-adiknya untuk berkumpul bersama gadis-gadis desa dalam acara belajar merawat kecantikan tersebut. Ani pun mengajak adiknya untuk ikut membantu dirinya dalam kegiatan ini. Ina dan Ima pun tidak menolak dan menyetujui ajakan kakaknya tersebut. Ani, Ina, dan Ima pun merasakan kebahagiaan yang sama karena mereka dapat bersama-sama dalam kegiatan yang sama.
        Walaupun Ani mulai di sibukan dengan kegiatan itu, tapi Ani tidak lupa untuk melaksanakan tugasnya sebagai pelajar. Ani tetap mendapat nilai yang baik dari para guru-guru. Ina dan Ima pun memiliki perubahan nilai yang membaik setelah mereka menambah jam pelajaran bersama kakaknya tersebut. Kegiatan yang diminta Bapa RT sudah mulai mereka laksanakan. Para gadis di desa begitu merasakan bahagia karena di adakannya acara seperti ini, acara seperti ini dapat membantu mereka menjadi gadis gadis yang cantik dan berprestasi. Sudah cukup lama kegiatan ini dilaksanakan, perubahan pada gadis gadis desa sudah mulai terlihat, wajah mereka yang sudah mulai terawat akan bahan-bahan tradisional, perubahan nilai yang berubah menjadi lebih baik di sekolah mereka. Walaupun sudah banyak gadis gadis cantik dan berrprestasi di desa,termasuk Ina dan Ima. Namun, Ani tetaplah menjadi “kembang desa” di desa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar