Kembang Desa
Disebuah
desa, tinggallah seorang gadis yang begitu cantik jelita dan mempesona. Gadis
itu bernama Ani. Ia anak pertama dari 3 bersaudara. Adik-adik dia bernama Ina
dan Ima. Ina dan Ima tidaklah secantik kakaknya itu. Ani adalah gadis yang cantik,
manis, pintar, shalehah dan sangatlah berbakti kepada kedua orang tuanya,
walaupun Ani cantik, manis, pintar Ani bukanlah anak yang sombong karena Ani adalah anak yang shalehah. Maka
dari itu Ani mendapat julukan “kembang desa” di desanya. Pada saat itu Ina dan
Ima merasa iri melihat akan kecantikan, dan kepintaran kakaknya itu. Namun,
sifat iri mereka tidak membuat mereka berbuat kasar pada kakaknya itu. Bahkan
mereka menjadikan Ani sebagai kakak yang patut di contoh.
Suatu
hari, Ina dan Ima meminta masukan dari kakaknya itu agar mereka dapat bisa
seperti kakaknya. Karena, mereka ingin juga mendapatkan julukan “kembang desa”
seperti Ani. Bukan hanya ingin mendapat julukan itu, tapi yang paling penting
mereka ingin dapat membuat orang tua mereka bangga akan apa prestasi yang
mereka miliki. Mereka tidak terlalu ingin mendapatkan paras cantik seperti
kakaknya, tapi mereka hanya ingin sepintar kakaknya. Maka dari itu Ina dan Ima
meminta Ani untuk membimbing mereka dalam belajar. Ani merasa sangat bahagia
dan bangga akan apa yang adik-adiknya minta. Ani begitu sangat bersedia untuk
dapat membantu adik-adiknya itu untuk belajar. Dan bukan hanya pelajaran yang
Ani berikan, cara merawat wajah dan tubuh dengan cara-cara tradisional pun ia
beri tahukan kepada adik-adiknya. Adik-adiknya semakin merasa bahagia dan
bangga memiliki kakak seperti Ani. Hingga akhirnya Ani dapat membantu
adik-adiknya untuk memdapatkan prestasi di sekolah dan memiliki wajah dan tubuh
yang tak kalah cantik dari Ani. (tapi, tetap cantik Ani)
Di desa
pun Ani semakin dipandang baik oleh masyarakat. Hingga akhirnya Ani diminta
oleh Bapa RT untuk dapat memberikan pengalaman-pengalaman dan
pengetahuan-pengetahuan tentang perempuan kepada para gadis di desa agar dapat
merawat tubuhnya secantik Ani dan adik-adiknya. Ani sangat bahagia dengan
permintaan Bapa RT tersebut,Ani tidak menolak permintaan Bapa RT namun Ani
meminta ia memberitahukan cara merawat tubuh itu di bantu oleh adik-adiknya
yaitu Ina dan Ima. Apabila Ina dan Ima tidak membantu Ani, Ani menolak
permintaan Bapa RT tersebut. Karena Ani tidak ingin egois, dan Ani ingin
mengajak adik-adiknya untuk berkumpul bersama gadis-gadis desa dalam acara
belajar merawat kecantikan tersebut. Ani pun mengajak adiknya untuk ikut
membantu dirinya dalam kegiatan ini. Ina dan Ima pun tidak menolak dan
menyetujui ajakan kakaknya tersebut. Ani, Ina, dan Ima pun merasakan
kebahagiaan yang sama karena mereka dapat bersama-sama dalam kegiatan yang
sama.
Walaupun
Ani mulai di sibukan dengan kegiatan itu, tapi Ani tidak lupa untuk
melaksanakan tugasnya sebagai pelajar. Ani tetap mendapat nilai yang baik dari
para guru-guru. Ina dan Ima pun memiliki perubahan nilai yang membaik setelah
mereka menambah jam pelajaran bersama kakaknya tersebut. Kegiatan yang diminta
Bapa RT sudah mulai mereka laksanakan. Para gadis di desa begitu merasakan
bahagia karena di adakannya acara seperti ini, acara seperti ini dapat membantu
mereka menjadi gadis gadis yang cantik dan berprestasi. Sudah cukup lama
kegiatan ini dilaksanakan, perubahan pada gadis gadis desa sudah mulai
terlihat, wajah mereka yang sudah mulai terawat akan bahan-bahan tradisional,
perubahan nilai yang berubah menjadi lebih baik di sekolah mereka. Walaupun
sudah banyak gadis gadis cantik dan berrprestasi di desa,termasuk Ina dan Ima.
Namun, Ani tetaplah menjadi “kembang desa” di desa itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar